Monday 19 April 2010

Bahasa Pemerograman RUBY

Ruby merupakan bahasa yang seimbang. Pencipta Ruby, Yukihiro “matz” Matsumoto, menggabungkan bagian-bagian dari bahasa-bahasa favorit beliau (Perl, Smalltalk, Eiffel, Ada dan Lisp) untuk membentuk bahasa baru yang seimbang antara pemrograman fungsional dengan pemrograman imperatif.

Matz sering menyebutkan bahwa beliau sedang “mencoba membuat Ruby natural, bukan sederhana,” dengan cara membuatnya mirip dengan kehidupan nyata.

Berprinsip pada hal ini, Matz menambahkan:

Penampilan Ruby dari luar sederhana, tetapi sangat rumit di bagian dalam, seperti badan manusia kita ini1.

Tentang Perkembangan Ruby

Sejak Ruby pertama kali dirilis ke publik pada tahun 1995, banyak programmer profesional dari seluruh dunia serius ikut mengembangkan Ruby. Pada tahun 2006, Ruby diterima oleh banyak orang. Dengan komunitas pengguna Ruby yang aktif di banyak kota-kota di seluruh dunia dan konferensi-konferensi beserta pertemuan Ruby terkait.

Graph courtesy of Gmane.

Ruby-Talk, milis utama untuk diskusi Ruby (dalam bahasa Inggris) telah mencapai kisaran 200 email setiap hari.

TIOBE index, yang menghitung perkembangan bahasa-bahasa pemrograman, menempatkan Ruby pada peringkat ke 10 diantara bahasa-bahasa pemrograman di seluruh dunia. Melihat pada perkembangan ini, mereka memperkirakan, “Kesempatan Ruby memasuki peringkat atas 10 besar adalah dalam waktu setengah tahun.” Kebanyakan dari perkembangan Ruby beratribut pada terkenalnya software yang ditulis dengan Ruby, terutama framework web Ruby on Rails2.

Ruby juga sepenuhnya bebas. Tidak hanya gratis, tetapi juga bebas untuk menggunakan, memodifikasi dan mendistribusikan Ruby.
Melihat Semua sebagai Obyek

Pertama kali, Matz melihat bahasa-bahasa lain untuk mencari sintaks yang ideal. Terkenang pencariannya, Matz berkata, “Saya mau bahasa scripting yang lebih hebat daripada Perl dan lebih berorientasi obyek daripada Python3.”

Di Ruby, semua adalah obyek. Setiap informasi dan kode bisa diberi property dan action. Pemrograman berorientasi obyek memanggil property dengan nama variabel instan dan action, yang disebut sebagai metode. Pendekatan murni berorientasi obyek terutama terlihat pada demonstrasi sedikit kode yang diberikan pada number.



5.times { print "Kami *cinta* Ruby -- Ruby sungguh aduhai!" }



Di banyak bahasa-bahasa lain, number dan tipe primitif bukan obyek. Ruby mengikuti pengaruh bahasa Smalltalk dengan memberikan metode dan variabel instan pada semua tipe. Ini memudahkan menggunakan Ruby, karena peraturan-peraturan mengenai obyek semua berlaku pada Ruby.


Ruby Fleksibel

Ruby dianggap sebagai bahasa yang fleksibel, karena bagian-bagian dari Ruby bisa diubah-ubah dengan bebas. Bagian-bagian yang esensi di Ruby bisa dihapus maupun didefinisikan ulang. Bagian-bagian yang sudah ada bisa ditambahkan. Ruby mencoba untuk tidak membatasi programmer.

Misalnya, penambahan dilakukan dengan operator plus (+). Tetapi, jika Anda ingin menggunakan kata plus yang lebih mudah dibaca, maka Anda dapat menambahkan metode tersebut pada kelas builtin Numeric.


class Numeric
def plus(x)
self.+(x)
end
end

y = 5.plus 6
# y sekarang adalah 11



Demi kemudahan, operator-operator Ruby adalah juga metode. Anda juga bisa mendefinisikan ulang operator.


Blok, Fitur yang sungguh Ekspresif

Blok Ruby juga dianggap sebagai sumber kekuatan Ruby yang sangat fleksibel. Programmer dapat menyertakan closure pada setiap metode, menjelaskan bagaimana metode yang bersangkutan seharusnya berperilaku. Closure disebut blok dan telah menjadi satu diantara banyak fitur-fitur Ruby yang paling populer pada banyak pendatang baru Ruby dari bahasa-bahasa imperatif lain seperti PHP atau Visual Basic.

Blok terinspirasi dari bahasa-bahasa fungsional. Matz berkata, “Saya ingin menghormati kultur Lisp di closure Ruby4.”



search_engines =
%w[Google Yahoo MSN].map do |engine|
"http://www." + engine.downcase + ".com"
end



Pada kode diatas, blok dijelaskan dalam bentuk do ... end. Metode map memberlakukan blok agar menerima array kata-kata (Google, Yahoo dan MSN). Banyak metode-metode lain di Ruby dibiarkan mempunyai hole yang dibuka untuk programmer agar menulis blok mereka sendiri untuk mengisi dengan lebih lengkap apa saja yang seharusnya sebuah metode lakukan.


Ruby dan Mixin

Tidak seperti banyak bahasa-bahasa berorientasi obyek lain, Ruby hanya menyediakan single inheritance dengan sengaja. Tetapi Ruby mengetahui konsep module (disebut sebagai Categories di Objective-C). Module merupakan kumpulan dari metode-metode.

Kelas dapat me-mixin (menggabungkan) sebuah module dan menerima semua metode-metode (dari module yang bersangkutan) dengan bebas. Contoh, setiap kelas yang mengimplementasikan metode each bisa mixin module Enumerable, yang menambahkan banyak metode-metode yang menggunakan each untuk melakukan perulangan.



class MyArray
include Enumerable
end



Secara umum, Rubyist menganggap ini sebagai cara yang lebih jelas ketimbang multiple inheritance, yang rumit dan bahkan terlalu membatasi.
Tampilan Ruby secara Visual

Ruby jarang menggunakan tanda baca dan biasanya cenderung menggunakan keyword berbahasa Inggris, biasanya beberapa tanda baca digunakan untuk memperjelas kode Ruby

Ruby tidak perlu deklarasi variabel. Ruby menggunakan aturan penamaan yang mudah untuk menyatakan scope suatu variabel.



* var adalah variabel lokal.
* @var adalah variabel instan.
* $var adalah variabel global.



Sigil-sigil tersebut bertujuan untuk memudahkan dan memperjelas ketika dibaca bagi programmer untuk mengidentifikasi fungsi dari setiap variabel. Sigil juga bisa menjadi hal yang tidak perlu bila harus digunakan pada setiap member instan self.
Langkah Selanjutnya

Ruby kaya fitur, antara lain sebagai berikut:

* Ruby memiliki fitur-fitur yang menangani exception, seperti Java atau
Python, untuk mempermudah menangani error.

* Ruby menyediakan mark-and-sweep garbage collector untuk semua obyek Ruby.
Tidak perlu me-maintain reference count pada library extension. Seperti yang
Matz katakan, “Ini lebih baik untuk kesehatan Anda.”

* Menulis extension C di Ruby lebih mudah daripada di Perl ataupun di Python,
dengan API yang elegan untuk memanggil Ruby dari C. Ini termasuk memanggil
Ruby embedded di software, untuk digunakan sebagai bahasa scripting.
Interface SWIG juga tersedia.

* Ruby bisa load library extension secara dinamis jika Sistem Operasi
mengijinkan.

* Ruby menyediakan fitur OS threading yang independent. Maka, untuk semua
platform dimana Ruby berjalan, Anda juga punya multithreading, terlepas dari
apakah Sistem Operasi mendukung multithreading atau tidak, bahkan pada MS-DOS
sekalipun!

* Ruby sangat portable: Ruby kebanyakan dikembangkan di GNU/Linux, tetapi juga
berjalan di banyak tipe UNIX, Mac OS X, Windows 95/98/Me/NT/2000/XP, DOS,
BeOS, OS/2, dan lain-lain.


Referansi : http://www.ruby-lang.org

2 comments:

Iskandar Dzulkarnain said...

pernah denger sih Ruby ... tapi apa agan tahu kalo di Indonesia juga sedang dikembangkan bahasa Pemrograman Nusaptel yang dikembangkan oleh alumnus ITB, yaitu Pak Bernaridho

Unknown said...

ya memang bahasa ruby termasuk bahasa jadul..heheheh

Popular Posts

COMMENT

Labels

Labels

Labels

Labels